‘Managing Our Well-Being’: Membangun Kebiasaan Sederhana dari Rumah!

Inside SIRCLO
SIRCLO
Published in
4 min readJul 16, 2021

--

Semakin hari, ungkapan “kesehatan adalah harta yang paling berharga” semakin terbukti benar adanya, terutama selama masa pandemi seperti saat ini. Dulu ungkapan tersebut terdengar sambil lalu saja; terkesan klise dan minim makna. Kini saat mendengar seseorang mengingatkan kita untuk menjaga kesehatan, ucapan tersebut terasa sangat berarti. Begitu pun bagi tim SIRCLO, yang percaya bahwa kesehatan merupakan salah satu aset penting yang harus dijaga oleh setiap team member.

Di masa pagebluk ini, SIRCLO menangkap banyak sekali kesempatan unik yang mendukung perkembangan bisnis. Layanan dan solusi SIRCLO kini kian dibutuhkan oleh bisnis dari berbagai skala dan kategori produk. Terbatasnya jarak fisik dan mobilitas selama satu setengah tahun terakhir membuat banyak pengusaha bermigrasi ke digital dan memperkuat presensi dan strategi penjualan di kanal online.

Tidak hanya dari sisi penjual saja, konsumen pun saat ini mulai nyaman dan terbiasa berbelanja online dari rumah. Buntutnya, Teman SIRCLO (panggilan bagi team member SIRCLO), terutama yang bertugas di fulfillment center harus dapat beradaptasi cepat untuk memproses puluhan ribu pesanan yang datang dari banyak online marketplace sekaligus. Belum lagi jika kita mempertimbangkan bahwa pesanan tersebut sedang ditunggu untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Maka, setiap pesanan yang ditangani harus diproses dengan cepat dan tepat.

Tantangan lain juga kerap dihadapi oleh mereka yang bekerja dari rumah. Selama masa WFH, banyak aktivitas yang dipusatkan dari dalam rumah demi keamanan dan kesehatan masing-masing. Terbatasnya interaksi, keseharian yang sama dalam waktu lama dan variasi aktivitas di luar rumah bisa menjadi cikal awal dari burnout . Hal ini tentunya tidak hanya berpotensi dialami oleh tim SIRCLO saja, namun juga karyawan di berbagai perusahaan.

Maka dari itu, dengan nilai internal SIRCLO “We serve others by managing our well-being”, perusahaan ingin mendukung team member untuk bekerja secara kondusif, memiliki kualitas kesehatan yang baik dan berkembang dalam lingkup personal maupun profesional selama masa karir. Komponen yang dapat mendukung tujuan tersebut adalah adanya keseimbangan antara kesehatan mental dan jiwa.

Definisi Well-Being

Menurut Better Health Channel, well-being bukan hanya sekedar memastikan tubuh kita terbebas dari segala jenis penyakit, namun juga kemampuan untuk menjaga kesehatan fisik dan mental secara seimbang. Seperti gagasan ‘mind-body connection‘, kedua aspek kesehatan tersebut memiliki hubungan yang erat antara satu sama lain. Stormont Vail Health mengatakan bahwa dengan menjaga kesehatan jasmani, kita juga jadi bisa meningkatkan kesehatan jiwa, begitupun sebaliknya.

Hal ini didukung juga oleh penelitian yang mengatakan bahwa kondisi fisik yang sehat ditandai dengan kemampuan tubuh untuk dapat berfungsi secara normal. Artinya, kita tidak hanya terbebas dari penyakit tetapi juga mampu menjalankan berbagai kegiatan sehari-hari. Kondisi fisik yang baik memungkinkan kita untuk menjalankan rutinitas secara maksimal. Di sisi lain, aktivitas kita bisa terganggu apabila tubuh berada di kondisi yang kurang fit. Faktanya, fisik yang kurang sehat nggak hanya mempengaruhi emosi tetapi juga kondisi mental.

Salah satu cara jitu yang bisa bantu mengelola kondisi well-being adalah dengan melakukan aktivitas fisik. Menurut Kemenkes RI aktivitas ini pada dasarnya meliputi berbagai gerakan tubuh atas kerja otot yang dapat meningkatkan pengeluaran energi dan tenaga. Tidak hanya di rumah dan tempat kerja, kita juga bisa aktif secara fisik pada waktu senggang. Saat ini, ada banyak cara yang bisa kita lakukan untuk jaga kondisi tubuh; mulai dari melakukan aktivitas fisik harian seperti menyapu lantai dan mencuci pakaian, latihan fisik, hingga berolahraga.

Sehat Jiwa dan Raga!

World Health Organization pun menyatakan bahwa kondisi tubuh sehat tidak hanya dapat dilihat dari tidak adanya penyakit atau gangguan dalam badan, namun merupakan keseimbangan kesehatan tubuh secara fisik, jiwa, dan juga hubungan sosial. Kesehatan jiwa yang dimaksud adalah kemampuan seorang individu untuk dapat berpikir, mengelola emosi, dan juga bersosialisasi. Sebuah artikel dari Alodokter juga menghimbau agar individu dari usia berapapun tetap disiplin memperhatikan kesehatan jiwa; sama pentingnya dengan menjaga kesehatan fisik. Karena, seseorang dengan kesehatan mental yang prima dapat beraktivitas secara produktif dan menggunakan potensi yang dimilikinya dengan maksimal.

Kesehatan jiwa dapat dijaga dengan cara melakukan hal-hal seperti menghargai diri sendiri, menerapkan pola hidup sehat, atau dengan mengelola stres. Salah satu hal umum yang dapat dilakukan untuk mulai memelihara kesehatan mental adalah dengan menginvestasikan waktu untuk ngobrol bersama orang terdekat maupun teman lama, melakukan hobi seperti membaca buku, mendengarkan musik, dan masih banyak lagi.

Di sisi lain, banyak juga hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kesehatan fisik dan jiwa sekaligus, seperti berjemur, istirahat cukup dan sesekali melakukan stretching di tengah rutinitas yang sibuk. Berjemur merupakan aktivitas yang cukup mudah dan dapat kita lakukan setiap pagi. Aktivitas ini bisa memberikan manfaat baik secara fisik maupun jiwa. Ketika berjemur, tubuh menerima Vitamin D yang secara fisik memperkuat, mendorong pertumbuhan tulang dan sel, dan juga meningkatkan imunitas tubuh. Vitamin D juga mendorong aktivitas otak yang sehat dengan peningkatan hormon dopamine, yang juga dikenal sebagai hormon kebahagiaan.Istirahatkan tubuh dan pikiran

Salah satu rutinitas lain yang dapat dilakukan di tengah padatnya aktivitas adalah melakukan stretching. Hal ini dapat dilakukan setiap hari, terutama saat kita sudah melakukan satu aktivitas yang sama pada waktu yang relatif lama. Secara fisik, stretching dapat meningkatkan fleksibilitas, kelancaran saluran darah, dan juga membentuk postur yang baik. Saat melakukan peregangan otot ini, otak pun akan diajak untuk beristirahat sejenak sehingga mengurangi perasaan stress, kecemasan, dan sakit kepala. Hal ini disebabkan adanya stimulasi reseptor saraf untuk memperlambat kerja otak sementara waktu yang dapat membantu kita berpikir lebih jernih, terutama saat hendak mengambil keputusan.

Selain itu, usaha dalam menjaga kesehatan fisik dan mental yang sebaiknya juga dilakukan setiap hari adalah tidur cukup selama 7–8 jam sehari. Faktanya, tidur adalah salah satu bentuk istirahat terbaik bagi tubuh yang bisa membantu mengembalikan energi kita. Tidur yang cukup bisa bikin kita jadi makin fokus, serta terhindar dari datangnya penyakit dan stres!

Originally published on July 16, 2021.

--

--